Seven Ladders Canyon (Lembah Tujuh Tangga atau Canionul Șapte Scări dalam bahasa Rumania), terletak dekat dari Brașov yang adalah kota terbesar kedua di Rumania. Seven Ladders Canyon terselip di daerah pegunungan di tenggara kota Brașov dan merupakan destinasi lokal yang sangat populer. Seven Ladders Canyon menawarkan pengalaman yang menarik.
Di Seven Ladders Canyon, kita dapat melewati tangga-tangga dan platform yang terbuat dari metal. Menariknya, setiap panjatan tangga akan diiringi deru air terjun dengan berbagai ketinggian di dalam sebuah lembah batu kapur yang sempit.
Pada saat merencanakan perjalanan Rumania ini, Seven Ladders Canyon tidak ada dalam jadwal kami. Akan tetapi, seorang turis dari Inggris yang kami temui di Sighişoara menyarankan kami untuk mengunjungi Seven Ladders Canyon. Kami pun langsung tertarik dan menyempatkan diri untuk menjungi tempat ini.
Setibanya di Seven Ladder Canyon, kami menemukan bahwa tempat ini menawarkan pengalaman yang tidak kalah seru dari memanjat tangga, yaitu zip-lining. Zip lining di antara pohon pinus sambil menuruni lembah menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi kami.
Kami mengunjungi Rumania pada akhir bulan Mei. Begitu banyak pengalaman dan aktivitas seru yang kami lakukan di negara berpergunungan seperti di Rumania. Bukan hanya zip lining dan menaiki ratusan anak tangga, kami juga berkesempatan untuk hiking di Retezat national park dan Piatra Craiului mountains.
Cara ke sana:
Seven Ladders Canyon hanya bisa diakses dari pemukiman kecil di luar daerah metropolitan Brașov’s. Pemukiman ini bernama Timişu de Jos. Dari pemukiman ini ada trail kecil yang menghubungkan langsung dengan Seven Ladder Canyon dan titik awal zip-lining.
Kami tiba di Timişu de Jos dengan mobil, tapi Timişu de Jos juga dapat dicapai dengan transportasi umum, seperti bis and kereta. Saat memesan tiket, jangan keliru dengan Timişu de Sus.
Untuk mengakses tangga, trekkers harus membayar sedikit uang masuk. Begitu juga untuk zip lining. Untuk menikmati wahana zip-lining selama hampir 2 jam akan ditarik biaya sebesar 90 Romanian Lei. Menurut kami, 90 Romanian Lei merupakan
Seven Ladders Canyon
Kami tiba di titik awal hike di Timişu de Jos. Titik awal itu terlihat tidak terawat, tidak jauh berbeda dengan pintu masuk sebuah peternakan. Di sana terdapat papan petunjuk yang usang dan sederhana. Papan petunjuk tersebut yang mengantarkan kami sampai ke tangga.
Untuk mencapai tangga, kami harus melewati jalan yang cukup lebar dan lembah berhutan. Jangan khawatir, jalur ini cukup mudah dan cukup landai. Saat itu, kami hampir tidak menemui orang lain di sekitar kami. Setelah hampir 2 jam berjalan, barulah kami tiba di Seven Ladders Canyon.
Saat kami tiba di Seven Ladder Canyon, ternyata ada begitu banyak orang yang sudah tiba di sana sebelum kami dan mengantri di depan sebuah loket yang menjual tiket masuk. Sebuah grup studi wisata dengan anak-anak didampingi beberapa guru pun mengantri di loket ini. Kami pun mengantri untuk membeli tiket masuk.
Satu persatu orang mulai menaiki tangga, dan kami pun mengikuti dari belakang. Kami berjumpa kembali dengan grup studi wisata anak-anak berumur sekitar delapan sampai sepuluh tahun. Mereka menaiki tangga pas sebelum kami. Akhirnya kami pun dengan sabar menunggu anak-anak yang perlahan-lahan menaiki tangga dengan supervisi dari guru mereka.
Ternyata saat itu adalah minggu libur di Rumania dan tepat pada hari itu, anak-anak sekolah di seluruh penjuru Rumania pergi mengunjungi berbagai macam tempat, seperti taman nasional, museum, kastil, dan lain sebagainya. Suatu initisiatif yang bagus menurut saya.
Hujan dan air terjun membuat tangga besi menjadi sangat licin. Dan tentunya, tangga-tangga ini tidak pendek, beberapa bahkan mencapai 10 meter tingginya. Melihat anak-anak di depan kami yang menaiki tangga secara perlahan, kami hanya bisa melihat dengan was-was dan berharap tidak ada yang terjatuh.
Tujuh tangga kami lalui dan tujuh air terjun kami lewati. Kami bahkan menghitung tangga dan air terjun untuk memastikan jumlahnya tepat. Yang terlintas dalam benak kami hanya, jika anak-anak kecil ini bisa, kami pun pasti bisa melewati tangga-tangga ini. Sejujurnya, perjalanan ini cukup menegangkan, kami terus berpegang sekuat mungkin pada pegangan metal yang licin, sambil terus mengagumi dinding ngarai di sekitar kami yang begitu impresif.
Setelah tiba di puncak ngarai, kami memulai perjalanan turun bersama dengan grup anak-anak kecil. Anak-anak kecil itu benar-benar tidak ada rasa takut, mereka berlari dan berlomba-lomba menuruni trail yang curam, sesuatu yang tidak mungkin berani kami lakukan. Tidak heran mereka menaiki tangga licin tanpa rasa takut, karena anak-anak kecil memang tak kenal rasa takut, bukan?
Zip-lining
Akhirnya kami kembali di loket tempat penjualan tiket masuk, di sana kami dapat memesan aktifitas zip-lining. Sejujurnya, pada awalnya, saya cukup khawatir dengan keamanan zip-linging ini, tapi saya memutuskan untuk mencobanya.
Kami diberikan perlengakapan untuk keselamatan, helm and instruksi singkat dari staff di sana. Klik di sini, klik di sana, dan jalan! Hanya itu saja Saya benar-benar berasumsi bahwa guide tersebut akan mengikut kami sampai akhir, tapi ternyata kami harus zip-line sendiri menuruni bukit. Ya, kami harus zip-line menuruni bukit sendiri setelah satu demonstrasi singkat.
Semua ketakutanku hilang setelah zip pertama. Sungguh pengalaman yang sangat seru dan menyenangkan. Kami meluncur dari satu platform ke platform lain sambil menuruni lembah secara zig-zag, “terbang” di antara pepohonan, melewati anak sungai, dan di atas jalan yang kami lalui sebelumnya.
Dua jam zip-lining berlalu sangat cepat dan kami tiba di titik awal perjalan kami. Tadinya kupikir zip-line akan mepersingkat perjalanan turun kami karena kami toh setengah terbang. Ternyata, waktu yang dibutuhkan untuk jalan naik dadn turun dengan zip-line kurang lebih sama. Saya rasa, waktu begitu cepat berlalu saat kita bersenang-senang.