Vulcano adalah sebuah pulau vulkanik kecil di utara Sicilia, Italia. Vulcano ini merupakan salah satu dari delapan pulau yang menjadi bagian dari kepulauan Aeolian Islands, atau Isole Eolie dalam bahasa Italianya. Mungkin jelas dari namanya, pulau ini didominasi sebuah kawah vulkanik raksasa di tengahnya. Pulau ini terletak paling dekat dari Sicilia.

Meskipun berukuran kecil, ada banyak hal yang bisa dilakukan dan dilihat di sini yang membuat pulau ini menjadi magnet untuk turis atau pengunjung sehari dari Sicilia. Tapi janganlah senggan untuk mengunjungi pulau ini meskipun banyak turisnya. Ada banyak aktivitas dan hal-hal menarik lain yang membuat Vulcano layak dikunjungi

Kunjunganku ke Vulcano ini adalah salah satu bagian dari petualangan island-hoppingku di Aeolian Islands. Lihat juga perjalananku di pulau-pulau lainnya di Stromboli, Panarea, Salina, dan Filicudi.

Hiking in Vulcano, Aeolian Islands
Kawah raksasa Vulcano

Cara ke sana

Karena letaknya yang paling dekat dari Sicilia, pulau ini sangat mudah dijangkau dengan kapal umum yang sering berlayar dari Milazzo. Milazzo sendiri bisa dijangkau dengan kereta dari kota-kota besar Sicilia lainnya seperti Palermo, Messina, atau Catania.

Kapal-kapal ini dioperasikan oleh Liberty Lines yang mempunyai armada kapal cepat jenis catamaran, atau aliscafo dalam bahasa Italianya. Jadwal pelayaran dan harga bisa dilihat di websitenya, atau dari booklet yang bisa diperoleh dari kantor mereka yang berada di setiap dermaga atau pelabuhan.

Hiking ke kawah

Sesampainya di pelabuhan kecil Vulcano, semua penumpang langsung disambut dengan bau belerang yang menyengat seperti telur busuk. Banyak tersebar di pulau ini lubang-lubang vulkanik kecil yang mengeluarkan asap belerang, yang terkadang berada di pinggir trotoar.

Ada pusat kota kecil dekat dari pelabuhan, banyak jalan-jalan setapak penuh dengan restoran, toko suvenir, dan lain-lain. Setelah mampir sebentar di mini market buat beli rotian dan keju buat makan siang, aku siap buat menjajaki kawah raksasa Vulcano. Jalan naiknya lumayan menanjak, dan kebanyakan berbatu-batu dan sangat berpasir, sampai sepatuku kemasukan pasir semua.

45 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke bibir kawah. Betapa kontrasnya pemandangan yang dilihat sesampainya di atas sana. Di satu sisi aku disuguhkan pemandangan kota Vulcano yang rapih, laut biru kristal Mediterania, dan pulau-pulau Eolie lainnya yang cantik . Di sisi lainnya sebuah cekungan kawah raksasa yang tandus, kelabu, dan hanya dipenuhi batu, dihiasi dengan asap kuning belerang yang menari-nari terhembus angin kencang di atas gunung.

Hiking in Vulcano, Aeolian Islands
View dari lereng kawah
Hiking in Vulcano, Aeolian Islands
Asap belerang di bibir kawah

Bersepeda di Vulcano

Setelah mengelilingi seluruh bibir kawah itu, aku pun kembali ke kota di kaki kawah tadi. Di kota Vulcano banyak tersebar tempat-tempat penyewaan sepeda gunung, motor, ataupun quad-bike yang cocok untuk menjelajahi pelosok pulau kecil ini.

Aku pun memilih sepeda gunung sebagai mode transporasiku selanjutnya, sekalian menguras keringat, pikirku. Bersepeda sampai ke pelosok pulau menghadirkan pemandangan-pemandangan berbeda. Bersepeda di Vulcano lumayan melelahkan karena jalannya yang berbukit, apalagi dengan angin laut yang kencang

Kawah besar yang kunaiki tadi bisa kulihat dari kejauhan, diselingi ladang luas yang sepi dan pemandangan laut biru di kejauhan. Bagian terbaiknya adalah aku bisa menikmati semuanya ini dalam keheningan tanpa ada orang lain. Terbayar sudah capeknya bersepedanya dengan itu semua.

Cycling in Vulcano, Aeolian Islands
Kawah dari kejauhan
Cycling in Vulcano, Aeolian Islands
Bersepeda dengan pemandangan laut
Cycling in Vulcano, Aeolian Islands
Melewati ladang luas

Berendam di kolam lumpur panas

Setelah puas bersepeda, kuputuskan untuk menuju kolam lumpur belerang hangat yang terletak di pinggir laut di dekat pelabuhan, di mana banyak orang dewasa dan anak-anak berendam. Baik untuk kesehatan kulit, jasmani, dan pikiran katanya, tapi siap-siap berbau belerang.

Aku pun mencoba untuk masuk ke kolam lumpur itu sehabis membayar tiket masuk seharga beberapa euro saja. Memang hangat waktu lagi berendam, tapi sehabis keluar aku pun langsung terpapar angin semeriwing pinggir pantai yang bikin menggigil. Tambah parahnya lagi, waktu kucoba merendam kepala, mataku serasa terbakar karena kandungan belerang yang tinggi di kolam lumpur itu, yang perih sampai berjam-jam. Cukuplah, kupikir, sembari membilas semua lumpur di bawah shower yang tersedia.

Setelah bersih dari belerang, aku menuju tempatku bermalam, sebuah camping site besar di pinggir laut di mana aku menyewa sebuah tenda kecil untuk beristirahat. Kulalui senja di pinggir laut ditemani sekaleng bir, sebelum terlelap di dalam tenda diiringi suara deru ombak di pantai.

Sulfuric mud pool Vulcano, Aeolian Islands
Orang-orang berendam di kolam lumpur
Rental tent in Vulcano
Tenda sewaanku yang sederhana
View from Vulcano's campsite
View dari campsite

Tentang Penulis

Asli Indonesia, mulai kecanduan traveling sejak menetap di Eropa.

Anda mungkin juga menyukai: